Sosialisai Inovasi PANUTAN

Atasi Lonjakan Jumlah Balita Stunting Melalui Inovasi PANUTAN Puskesmas Caringin


 

 

 

 

Salah satu Dampak pandemi Covid19 diperkirakan dapat meningkatkan  kejadian stunting anak terutama diwilayah Bogor.  Menurut arahan dari bapak presiden angka stunting di Indonesia sampai tahun 2024 ditargetkan harus turun pada level angka 14 persen. Guna mencapai target tersebut berbagai lintas sektor dikerahkan tak terkecuali sektor kesehatan terutama Puskesmas.

Stunting adalah serangkaian gejala gagal tumbuh kembang pada balita yang dapat memengaruhi tumbuh kembang otak si kecil, kemampuan kognitifnya akan berkurang, serta resiko gangguan pada pertumbuhan fisik dan memicu terjadinya penyakit kronis pada saat dewasa.

Menurut dr. Dedeh Salbiah, Kepala Puskesmas Caringin, “Meskipun Kondisi pandemi kegiatan posyandu dibatasi, perkembangan balita terutama anak stunting harus mendapat perhatian, dan untuk pencegahan lonjakan anak stunting akibat pandemi keluarga sangat penting, terutama orang tua  harus mampu melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak” menurut dr. Dedeh Salbiah, Kepala Puskesmas Caringin.

Langkah yang dilakukan oleh puskesmas caringin untuk atasi lonjakan stunting dengan inovasi program PANUTAN (Pantau Tumbuh Kembang anak) yang merupakan edukasi gizi dan kesehatan agar orang tua mampu melakukan pemantauan tumbuh kembang anak secara mandiri sesuai dengan indikator yang ada serta deteksi stunting dini.

“Program ini sudah melibatkan banyak sektor terutama PLKB, Semoga saja dengan ada nya program Panutan, pengetahuan orang tua bertambah sehingga pertumbuhan anak lebih terpantau, dan angka stunting dapat ditekan” pungkas koordinator Inovasi Puskesmas Caringin, Yuni Sari Maghfiroh, S.Gz. pada Jumat 3 Agustus 2021 lalu.